Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau Masuk
Jalan Tunjungan Surabaya resmi ditetapkan sebagai tempat wisata. Pembukaan jalan bersejarah di Kota Pahlawan itu diberi tajuk ‘Tunjungan Romansa’.
“Setelah acara ini dan mulai malam berikutnya maka Tunjungan akan menjadi Tunjungan Romansa,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat membuka Tunjungan Romansa, Minggu (21/11/2021).
Eri menjelaskan masyarakat yang datang di kawasan Tunjungan tak hanya disuguhi suasananya. Namun, berbagai spot foto yang telah dihiasi dengan berbagai mural, aneka produk UMKM dan tempat melihat pertunjukan seni dan budaya hingga kuliner.
“Kita hidupkan kembali karena ada heritage-nya di Jalan Tunjungan. Bahkan ada tempatnya Cak Markeso di situ tempat latihan seni, tempat latihan jula-juli ada di sana,” dia menambahkan.
Jalan Tunjungan yang membentang arah utara selatan itu memang sarat sejarah. Dulu kawasan tersebut bernama Petoenjoengan.
Petoenjoengan dulunya adalah koridor penghubung antara Kota Lama (Kota Indisch-1870/1900) dan Kota Baru (Kota Gemeente-1905/1940). Jalan tersebut tumbuh dan berkembang sebagai shopping-street dengan shopping arcade.
Di sepanjang Jalan Tunjungan Surabaya itu terdapat bangunan lawas, di antaranya Siola. Gedung itu dibangun tahun 1920-an oleh konglomerat Inggris Robert Laidlaw.
Dalam prosesnya gedung itu menjadi pusat grosir terlengkap dengan merek dagang White Away Laidlaw and Co. Gedung Siola menjadi pertokoan terbesar di Hindia Belanda pada tahun 1900-an.
Selain itu, ada pula Hotel Majapahit, yang disebut juga dengan nama Hotel Orange di Zaman Belanda dan Hotel Yamato di zaman Jepang. Hotel di Jalan Tunjungan menjadi saksi kisah bersejarah yang dikenal sebagai Peristiwa Perobekan Bendera yang terjadi pada 19 September 1945.
Jalan Tunjungan juga menjadi salah satu pusat segitiga emas perdagangan di Surabaya, yaitu Jalan Tunjungan, Jalan Blauran, dan Jalan Embong Malang.
Setelah Tunjungan Romansa resmi dihidupkan, Pemkot Surabaya juga menerapkan aturan parkir. Para pengunjung yang datang diminta tidak memarkir kendaraannya di Jalan Tunjungan. Hal itu berlaku sejak pukul 16.00 WIB hingga 19.00 WIB.
Sebagai gantinya, pemkot menyediakan 9 lokasi atau kantong parkir di sekitar kawasan wisata Jalan Tunjungan. Di antaranya yakni di Gedung Siola, TEC, Hotel Double Tree, Jalan Genteng Besar, Jalan Tanjung Anom, Hotel Majapahit, Pasar Tunjungan, Jalan Kenari, dan Hotel Swiss Bell Inn.