ADVERTISEMENT
Pemerintah resmi menaikkan harga BBM jenis pertalite, solar hingga pertamax. Kenaikan ini juga diikuti peningkatan tarif bus hingga dua kali lipat. Sontak, hal ini membuat masyarakat kaget hingga mengeluh.
Ketika detikJatim berada di Terminal Purabaya, Bungurasih, kondisi pengguna bus masih ramai. Bahkan, sejumlah bus terlihat masih beroperasi.
Yuliawati (33), warga Dinoyo, Malang mengatakan, kemarin (3/9) memang belum ada perubahan tarif. Namun, saat hendak pulang dengan naik bus pada hari ini, ia mengaku baru ada kenaikan. Bahkan, kenaikannya hingga mencapai dua kali lipat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mbak Yuli, sapaan akrabnya menyebut, tarif bus tujuan Malang-Surabaya kemarin hanya Rp 35 ribu, namun kini naiknya hampir dua kali lipat yakni menjadi Rp 65 ribu.
“Kemarin (tujuan Malang-Surabaya) belum ada (kenaikan tarif), ini tadi baru ada, sekitar Rp 30 ribu (kenaikannya), jadi Rp 65 ribu,” kata Mbak Yuli kepada detikJatim di Ruang Tunggu Terminal Bungurasih, Minggu (4/9/2022).
Meski begitu, ia berharap kenaikan BBM tak berdampak pada kenaikan moda transportasi umum lainnya. Mengingat, bus antarkota dalam provinsi (AKDP) maupun antarkota antar provinsi (AKAP) masih menjadi primadona khalayak.
Sementara itu, penumpang lainnya, Beni Hidayat (23) menyampaikan, ada kenaikan tarif bus dari Surabaya menuju Trenggalek maupun sebaliknya. Lagi-lagi, kenaikannya hampir dua kali lipat. Beni menyebut, sebelum kenaikan BBM, tarif bus hanya Rp 40 ribu, tetapi kini menjadi Rp 75 ribu.
“Sak ngertiku mundak, Mas, ket wingi bengi. Tapi, lek isok yo regone pancet ae lah, opo maneh kene kan pelanggan setia bis ekonomi sing perekonomian e tak duwur. (Setahu saya naik, Mas, mulai kemarin malam. Tapi, kalau bisa ya harganya tetap lah, apalagi kita kan pelanggan setia bus ekonomi yang perekonomiannya juga tidak terlalu tinggi),” ujar mahasiswa asal Trenggalek itu.
Senada, penumpang lainnya, Pipih Dwi Soekotjo (40) mengaku terkejut dengan kenaikan tarif bus ini. Warga Perumahan Rewwin, Waru, Sidoarjo ini menyebut, kenaikan BBM biasanya juga terjadi pada tarif bus AKAP dan AKDP di pekan selanjutnya, bukan secara langsung.
“Kalau setahu saya naik ya, dari Rp 70.000, sekarang harganya Rp 99.000. Tapi kayak sebelum-sebelumnya itu kan agak lama, sekitar semingguan setelah ada kenaikan BBM, nah ini kok naiknya langsung, nggak sampai sehari udah naik,” tutur wanita yang hendak menuju Madiun itu.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT