Pembiayaan Infrastruktur di Kota Malang Memerlukan Rp27 Triliun – Jawa Timur – Bisnis.com

Bisnis.com, MALANG — Kebutuhan pembiayaan pembangunan infrastruktur di Kota Malang mengacu usulan dari masyarakat melalui Musrenbang dan berbagai saluran perencanaan lainnya perlu Rp27 triliun, sedangkan volume APBD kota tersebut masih di kisaran Rp2 triliun.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan tantangan lainnya, ada pandemi sehingga berdampak ke pendapatan daerah dan menuntut refocusing sejumlah pos yang awalnya diproyeksikan untuk infrastruktur.
“Maka prioritas menjadi keharusan dan penting untuk dipahami, dikomunikasikan ke masyarakat agar tidak terjadi disinformasi. Pak lurah, pak camat bersama masyarakat juga pantau pelaksanaan di lapangan. Kita kawal bersama,” ujarnya pada Sosialisasi Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun Anggaran 2022 di Malang, Kamis (27/1/2022).
Dia menegaskan, sebanyak 199 pekerjaan konstruksi akan dijalankan Pemerintah Kota Malang pada 2022. Di antaranya penanganan jalan sepanjang 11.200 meter, penanganan drainase sepanjang 19.090 meter, pembangunan jalan paving sepanjang 3.100 meter, penanganan 8 lokasi jembatan, pembangunan 547 titik penerangan jalan umum (PJU) baru, tambahan akses air minum sebanyak 1.166 sambungan rumah HIPPAM dan akses sanitasi bagi 1.030 sambungan rumah.
Deretan kegiatan di atas, Sutiaji menegaskan, selaras untuk mendukung sejumlah program prioritas Kota Malang 2022. Cakupannya meliputi pemeliharaan jalan dan jembatan, masterplan drainase, penyelesaian fisik Malang Creative Center, pembangunan drainase, penataan lanjutan zona 3 Kawasan Kajoetangan Heritage hingga intervensi infrastruktur sanitasi dan air bersih untuk pengentasan stunting.
Dia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus kolaborasi demi akselerasi pembangunan dan memandang secara holistik kebutuhan pembangunan infrastruktur.
Kepala DPUPRPKP, Diah Ayu Kusumadewi, menambahkan program pembangunan infrastruktur tersebar merata di 5 kecamatan dan mengakomodir aspirasi berbagai pihak melalui proses perencanaan pembangunan yang telah disusun sejak 2021 lalu.
“Jadi yang kita sampaikan ke masyarakat hari ini ada yang bersumber dari Musrenbang, usulan dinas maupun pokok pikiran DPRD,” ujarnya.
Dari sebaran lokasi pembangunan infrastruktur per kecamatan, Kecamatan Kedungkandang tercatat sebagai lokasi terbanyak yakni 50 kegiatan. Disusul kemudian pelaksanaan kegiatan infrastruktur di Kecamatan Sukun sebanyak 45 kegiatan, Kecamatan Blimbing sebanyak 38 kegiatan, Kecamatan Lowokwaru sebanyak 36 kegiatan dan Kecamatan Klojen sebanyak 30 kegiatan.(K24)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda.

source

× Pesan Travel