Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat tertutup dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran Forkopimda Jatim. Pertemuan ini membahas pembukaan Bandar Udara Juanda untuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) termasuk umroh.
Luhut memastikan bahwa Bandara Juanda sudah dibolehkan dan dibuka untuk PPLN termasuk umroh. Nantinya, untuk perjalanan umroh langsung berangkat dari Jatim.
“Ya kami ini tadi baru saja mengharmonisasi semua. Jadi seperti umroh, nanti dari Jawa Timur akan berangkat dari Jawa Timur dan balik ke Jawa Timur,” kata Luhut kepada awak media, Jumat (11/3/2022).
Luhut mengatakan kebijakan tersebut sudah berlaku sejak hari ini. Namun, membutuhkan waktu 1 sampai 2 hari untuk mempersiapkan dari sisi teknis.
“Mulai hari ini sebenarnya sudah berlaku (untuk pembukaan Bandara Juanda bagi PPLN), tapi ya mulai efektif satu dua hari menunggu persiapan semua,” tegasnya.
Luhut mengungkapkan Bandara Juanda sudah bisa menerima turis asing serta menjadi pintu keluar masuk perjalanan luar negeri, di antaranya haji dan umroh. Untuk mekanismenya, Luhut menyebut lebih sederhana.
“Jadi dia datang nanti di-PCR di Airport, langsung di hotel atau di asrama haji. Kalau dia negatif bisa langsung pulang, kalau positif ya tinggal dulu di tempat (diisolasi),” tegas Luhut.
Luhut mengaku dirinya baru saja melakukan perjalanan ke Saudi Arabia. Ia menyebut, di Saudi Arabia sudah tidak ada aturan swab. Namun, pihaknya masih berhati-hati, dan menerapkan sistem swab PCR, meski hanya untuk kedatangan saja.
Lebih lanjut, dibukanya perjalanan umroh dari Jatim ini, kata Luhut, sudah dinantikan warga. Berdasarkan data dari Kanwil Kemenag Jatim, jemaah umroh di Jatim yang menunggu keberangkatan mencapai 9.266 orang.
“Tadi saya dengar jumlah jemaah umroh di Jatim yang menunggu 9.266 jumlahnya. Yang sudah terbang baru ratusan. Maka tadi Saya dorong cepetin saja semua habisin kalau perlu tambah lagi, supaya ekonomi tumbuh,” katanya.
Hal serupa juga diberlakukan untuk pelaku perjalanan luar negeri yang datang ke Jatim. Menurut Luhut, sistem regulasi yang berlaku sama halnya dengan yang berlaku di Jakarta maupun Bali.
Turis atau pelaku perjalanan luar negeri yang masuk dari Bandara Juanda tidak perlu lagi karantina. Mereka hanya di-swab saat kedatangan, dan begitu dinyatakan negatif sudah bisa masuk ke Jatim. Namun jika hasilnya positif baru harus diwajibkan karantina sampai dinyatakan negatif.