Libur Lebaran Diprediksi Tak Ada Lonjakan Wisatawan di Batu dan Malang
MALANG, KOMPAS.com – Pengelola wisata di Malang memprediksi tidak akan terjadi lonjakan kunjungan wisatawan saat libur lebaran.
Tentu saja hal itu disebabkan pembatasan mobilisasi masyarakat antarwilayah akibat adanya larangan mudik yang berlaku hingga 17 Mei 2021.
“Kayaknya belum bisa tinggi tingkat kunjungan sampai dengan tanggal 17 Mei 2021 karena pembatasan antarwilayah atau aglomerasi,” kata kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi, Sabtu (8/5/2021).
Baca juga: Libur Lebaran, Wisatawan yang Ingin ke Malang dan Batu Wajib Bawa Surat Bebas Covid-19
Sujud yang juga merupakan Direktur Taman Rekreasi Selecta di Kota Batu memprediksi kunjungan wisatawan baru akan naik setelah tanggan 17 Mei 2021 atau setelah larangan mudik selesai.
“Insyaallah setelah tanggal 17 lebih tinggi kunjungan wisatawan,” ujar dia.
Sujud memprediksi jumlah kunjungan wisatawan pada libur lebaran nanti hanya berkisar di angka 10 persen dari total kapasitas.
Setelah larangan mudik itu, diharapkan jumlah kunjungan meningkat menjadi 30 persen. Sementara, kuota maksimal setiap tempat wisata sebanyak 50 persen dari total kapasitas sesuai protokol kesehatan.
“Estimasi di libur Idul Fitri rata-rata di bawah 10 persen dari kapasitas sampai dengan tanggal 17. Tanggal 17 ke atas semoga bisa mencapai 30 persen,” katanya.
Saat masa libur lebaran, persyaratan bagi wisatawan juga diperketat. Salah satu syarat adalah harus membawa surat bebas Covid-19.
Meski begitu, pihaknya tetap bersiap menyambut wisatawan libur lebaran dengan memperketat protokol kesehatan dan perawatan wahana wisata.
“Banyak persiapan untuk prokes dan tentunya perawatan wahana dan fasilitas-fasilitas agar bisa maksimal,” katanya.
Baca juga: Ngabuburit di Kota Malang, Kunjungi 5 Tempat Wisata Ini
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni memprediksi hal yang sama. Menurutnya, kunjungan wisatawan saat libur lebaran tidak akan maksimal.
“Tempat wisata dibuka, tetapi kecenderungannya memang menurun, sehingga kampung-kampung tematik tidak penuh mereka membuka. Kalau Kota Malang destinasinya yang ditonjolkan destinasi kampung tematik,” tutur dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Kunjungi kanal-kanal Sonora.id
Motivasi
Fengshui
Tips Bisnis
Kesehatan
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.