SURYA.CO.ID, MALANG – Sempat viral sejak 2016 silam, kemegahan Kampung Warna Warni Jodipan (KWJ) di Kota Malang kini mulai memudar.
Jika dulunya selalu menjadi destinasi wisatawan, KWJ kini hanya nampak seperti perkampungan biasa saja.
Tak banyak terlihat, wisatawan yang berkunjung ke kampung yang berada di bantaran Sungai Brantas itu.
Kondisi kampung terpantau sepi, dan hanya warga kampung yang beraktivitas di dalam kampung itu.
“Dampak pandemi yang telah terjadi selama dua tahun ini, membuat kampung kami sudah tak seramai dulu lagi,” ucap Soni Parin, ketua pengurus KWJ Malang, Kamis (10/3/2022).
Dalam sehari, jumlah pengunjung yang datang ke kampung yang digagas oleh mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Kota Malang tak sampai 50 orang.
Baca juga: Edarkan Obat Keras, Pria Asal Tarokan Kabupaten Kediri Ini Berurusan dengan Polisi
Jumlah ini berbanding terbalik, saat sebelum pandemi yang jumlah kunjungannya bisa mencapai 500 orang per hari.
Sepinya animo wisatawan ini juga memberikan dampak yang cukup signifikan, terhadap warga yang membuka warung kelontong di sana.
Bahkan, banyak warga yang gulung tikar dan kembali menjadi ibu rumah tangga.
“Dulunya warga di sini, terutama perempuan banyak yang menjadi ibu rumah tangga. Tapi setelah adanya KWJ ini, banyak yang mulai membuka usaha toko, membuat pernak-pernik dan lain sebagainya,” ucapnya.