Kisah Pengusaha Travel Banting Setir Jual Durian Racing Pakai Kendaraan Premium – TIMES Indonesia

TIMESINDONESIA, MALANG – Pengusaha bisnis travel dan guide di Malang, Fajar Satrio alias Kaconk, harus memutar otak bisnisnya. Travel dan jasa guide tidak banyak digunakan banyak orang, terpaksa mandek imbas pandemi Covid-19 ini.
Kaconk yang menyebut dirinya bertitel SPd, Sarjana Pedagang Duren, memanfaatkan peluang bisnis baru selain travel dan guide. Dengan modal titik SPd itu, dia nekad banting setir menjadi penjual durian.
Advertisement
Bisnisnya di CV Cahaya Timur Travel and Guide memang tidak menurun total. Beberapa unit travel miliknya masih berjalan karena kontrak bulanan. Turunnya kisaran 50 persen dari biasanya.
duren-racing-2.jpg
Namun, tidak demikian dengan bisnis guide. Bidang ini nyaris 100 persen buntu, tidak berjalan sama sekali. Ditambah lagi pemerintah pusat menutup semua penerbangan baik domestik maupun mancanegara. Total.
"Bisnis durian sama kayak bisnis travel dan guide. Berangkat dari hobi. Hobi hidup di jalan. Antar durian ke pelanggan di berbagai daerah, bagi saya, itu adalah travel menyenangkan di masa pandemi," tutur Kaconk saat ditemui TIMES Indonesia di rumahnya, Perum Joyogrand Inside, Lowokwaru, Kota Malang, Sabtu (25/4/2020).
Mengapa durian racing, menurut Kaconk, istilah racing diambil karena jenis pelayanannya yang super cepat dan tanggap. Ia mengaku super fast seller yang menjadi prinsip berjualan disukai banyak pelanggannya.
"Namanya juga racing, ya harus tangkas dan cepat," imbuhnya.
Saat menjajakan durian racing di jalan, ia menggunakan kendaraan premium seperti Land Cruiser, Hiace, Innova terbaru, dan kendaran rental lainnya yang tidak beroperasi. Teknis penjualan di mobil tentu ia jaga ketat sehingga tetap aman.
Kaconk menjelaskan, penjualan durian di pinggir jalan dilakukan suka-suka. Artinya tidak ada tempat paten lapak jalanan yang ia tempati. Selama ini penjualan dibuka di rumahnya di Perum Joyogrand Inside, A7, Merjosari, Lowokwaru, Kota Malang.
Ada beberapa varian durian yang dijual. Berbeda dengan lapak lainnya, durian racing menitikberatkan penjualan jenis durian super yang langka seperti albino, duren oranye, duren pink, dan mentega. Durian dari Raung, Arjuno, dan Semeru.
duren-racing-3.jpg
Harganya dibanting mulai Rp15 ribu hingga Rp400 ribu. Tergantung jenis dan ukuran. Untuk pembelian minimal 100 ribu, dilayani jasa antar barang di daerah Kota Malang, Probolinggo dan Pasuruan.
"Jaminan kalau tidak manis dikembalikan, ganti yang manis. Memang standar kami seperti itu. Kami menjual rasa dan warna," katanya menyakinkan.
Selama ini masyarakat dari berbagai kalangan pernah mencicipi durian racing milik Kaconk. Segmen pasar mulai TNI-Polri, pejabat pemerintah, swasta, mahasiswa hingga anak muda yang doyan durian.
Melalui usaha barunya ini, Kaconk mampu meraup omzet rata-rata 5-10 juta per hari. Sebagian dari keuntungannya ia donasikan untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19 lainnya yang senasbp dengannya.
"Ini usaha alternatif di tengah pandemi. Yang terdampak bukan hanya usaha travel seperti saya, lainnya juga banyak. Alhamdulillah, sehari minimal 50 buah durian racing terjual," tukasnya.
Penjualan durian yang dilakukan baik di rumah maupun lapak di pinggir jalan menggunakan protokol kesehatan Covid-19. Yakni, bermasker dan pakai sarung tangan. Pengunjung juga dipersilahkan menggunakan hand sanitizer dan mencuci tangan dengan air mengalir sebelum dan setelah bertransaksi. Jadi, aman.
Jika Anda termasuk maniak durian, atau sekadar ingin mencoba durian racing, Anda bisa datang langsung ke Perum Joyogrand Inside, A7, Merjosari, Lowokwaru, Kota Malang atau menghubungi nomor WA 085234879759. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Selengkapnya
Copyright 2014-2023 TIMES Indonesia. All Rights Reserved.
Page rendered in 0.8153 seconds.
Running in Unknown Platform – IP-172-26-1-41

source