Bisnis.com, MALANG — Kota Malang mengalami inflasi 0,52 persen pada Januari dipicu kenaikan a.l kenaikan harga mobil, ayam ras, dan tarif angkutan udara, sehingga menjadikan inflasi di kota tersebut tertinggi di kota Indeks Harga Konsumen Jatim.
Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, mengatakan dari delapan kota IHK di Jawa Timur, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Malang dan terendah terjadi di Sumenep sebesar 0,24 persen.
“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya„ sebagian indeks kelompok pengeluaran,” katanya di Malang, Rabu (2/2/2022).
Kelompok pengeluaran dimaksud, yakni kelompok transportasi sebesar 1,34 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,52 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan sebesar 0,83 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,70 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,52 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,15 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,15 persen.
Juga, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,08 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen, dan kelompok perumahan, air, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen. Kelompok pengeluaran dengan indeks stabil adalah kelompok Pendidikan.
“Tingkat inflasi tahun kalender (Desember 2021-Januari 2022) sebesar 0,52 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2022 terhadap Januari 2021) sebesar 2,22 persen,” ucapnya.
Sepuluh komoditas teratas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Januari 2022, kata dia, yakni mobil, daging ayam ras, angkutan udara, beras, minyak goreng, rokok kretek filter, sabun detergen bubuk/cair, bawang merah, tomat dan anggur.
Sedangkan komoditas teratas yang memberikan andil/sumbangan deflasi, yakni cabai rawit, cabai merah, pisang, tarif kendaraan roda 2 online, buah naga, jagung manis, jeruk, kelapa, bayam, dan biaya administrasi transfer uang.
Pada Januari 2022, dia menegaskan, dari 11 kelompok pengeluaran 10 kelompok memberikan andil/ sumbangan inflasi dan 1 kelompok tidak memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,52 persen; kelompok transportasi sebesar 0,17 persen;, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan sebesar 0,05 persen.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,04 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen. Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran; kelompok kesehatan; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga; dan kelompok informasi komunikasi, dan jasa keuangan memberikan andil kurang dari 0,01 persen, sedangkan kelompok pendidikan tidak memberikan andil inflasi maupun deflasi
“Inflasi pada Januari menunjukkan pula bahwa daya beli masyarakat meningkat yang menunjukkan ekonomi Kota Malang bergerak,” ujarnya.
Peneliti Senior dari Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, mengatakan inflasi di Kota Malang pada bulan Januari 2022 sebesar 0,52 persen merupakan yang tertinggi dibandingkan kabupaten/kota di Jawa Timur.
“Meskipun pemerintah sudah melakukan operasi pasar dan penetapan satu harga, namun harga minyak goreng masih sulit menuju pada titik harga kenormalan yang baru. Implementasi kebijakan ini lebih mudah dijalankan di tingkat ritel namun barang langka,” katanya.
Sedangkan di tingkat pasar tradisional masih sulit penerapan satu harga, para pedagang sudah terjebak pada “kulakan” dengan harga tinggi jika dijual dengan harga Rp14.000 maka pedagang rugi.
Tentunya situasi tidak dapat diselesaikan dengan mekanisme pasar, mekanisme subsidi harga dapat dilakukan untuk pedagang pasar rakyat/tradisional, hal ini merupakan bagian dari operasi pasar terbuka. Kebijakan ini dilakukan dalam upaya mempercepat penerapan kebijakan satu harga di tingkat pasar rakyat/tradisional.
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda.